Rabu, 27 Mei 2015

[Ilmu Ukur Tanah] Global Positioning System (GPS)

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

[Ilmu Ukur Tanah] Pemetaan Planimetris

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

[Ilmu Ukur Tanah] Toleransi Pengukuran Poligon


 ILMU UKUR TANAH

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

POLIGON (Bag 2) TOLERANSI PENGUKURAN POLIGON


a. Batas Toleransi salah penutup sudut

fβ ≤ (1,5)’ √n     n = jumlah titik poligon

b. Batas Toleransi salah penutup Jarak

fD ≤ 0,01 √D(m)

fD = √(fx² + fy²)
D = Σdu = jumlah panjang seluruh sisi poligon (dalam meter)


TAHAPAN HITUNGAN POLIGON
1. Menghitung salah penutup sudut
2. Menghitung harga koreksi tiap sudut
3. Menghitung harga definitif setiap sudut4
4. Menghitung azimuth sisi poligon
5. Menghitung selisih absis (Δx) dan selisih ordinat
(ΔY) antara titik-titik poligon
6. Mengitung salah penutup jarak (absis dan ordinat)
7. Menghitung jumlah panjang sisi-sisi poligon
8. Menghitung selisih absis definitif (ΔX’) dan ordinat definitif (ΔY’)
9. Menghitung koordinat definitif titik poligon

Contoh Hitungan Poligon

Diketahui : Koordinat titik A (Xa,Ya) dan C(Xc,Yc)

Azimuth A1 = αA1 dan azimuth C3 = αC3

Diukur : Sudut β1, β2, dan β3

Jarak dA1, d12, d23, dan d3C

Tentukan : Koordinat definitif titik 1,2, dan 3

Penyelesaian :

a. Salah penutup sudut
fβ = (β1 + β2 + β3) – (αC3 – αA1 ) – ( n – 1) .180

b. Harga Koreksi Tiap sudut
Vβ = – (fβ / n) = – (fβ / 3)

c. Harga sudut definitif
β1’ = β1’ + Vβ
β2’ = β2’ + Vβ
β3’ = β3’ + Vβ

d. Azimut sisi poligon
α12 = αA1 + ( β1’ – 180)
α23 = α12 – ( 180 – β2’)
α3C = α23 + (β3’ – 180)
αC3 = α23 + 180
Nilainya harus = αC3 diketahui

e. Selisih absis dan ordinat
ΔXA1 = dA1 sin αA1
ΔX12 = d12 sin α12
ΔX3C = d3C sin α3C
ΔX23 = d23 sin α23
ΔYA1 = dA1 cos αA1
ΔY12 = d12 cos α12
ΔY23 = d23 cos α23
ΔY3C = d3C cos α3C

f. Salah Penutup Jarak
- Absis fx = (ΔXA1 + ΔX12 + ΔX23 + ΔX3C ) – (XC –XA)
- Ordinat fy = (ΔYA1 + ΔY12 + ΔY23 + ΔY3C ) – (YC –YA)

g. Jumlah panjang sisi-sisi poligon
D = Σ du = dA1 + d12 + d23 + d3C

i. Selisih absis dan ordinat definitif
ΔX’A1 = ΔXA1 + L. dA1
ΔX’12 = ΔX12 + L. d12
ΔX’23 = ΔX23 + L. d23
ΔX’3C = ΔX3C + L. d3C
ΔY’A1 = ΔYA1 + M. dA1
ΔY’12 = ΔY12 + M. d12
ΔY’23 = ΔY23 + M. d23
ΔY’3C = ΔY3C + M. d3C

j. Koordinat definitif
X1’ = XA + ΔX’A1
X2’ = X1’ + ΔX’12
X3’ = X2’ + ΔX’23
XC’ = X3’ + ΔX’3C
Y1’ = YA + ΔY’A1
Y2’ = Y1’ + ΔY’12
Y3’ = Y2’ + ΔX’23
YC’ = Y3’ + ΔX’3C

Catatan
Pengukuran dikatakan benar jika :
- nilai salah penutup sudut tidak melebihi toleransi yang ditetapkan.
- nilai salah penutup jarak juga tidak boleh melebihi batas toleransi.

Perhitungan benar jika :
- nilai azimuth αC3 sama dengan nilaiazimuth akhir (αC3 ) yang diketahui
- nilai (XC’, YC’) harus sama dengan nilai (XC, YC) yang diketahui.

[Ilmu Ukur Tanah] Poligon

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

[Ilmu Ukur Tanah] Cara Cassini

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

[Ilmu Ukur Tanah] Metode Mengikat Kebelakang

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

[Ilmu Ukur Tanah] Metode Penentuan Posisi Horizontal

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

[Ilmu Ukur Tanah] Dasar-Dasar Ilmu Ukur Tanah 1

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

Metodologi Pemetaan

Sumber : Dyla Midya Octavia, ST

Tutorial C++

Selasa, 19 Mei 2015

Pengenalan Survey Pemetaan

Survey Pemetaan merupakan bagian dari Ilmu Geodesi

Geodesi adalah ilmu untuk menentukan bentuk dan ukuran bumi dan segala aspek yang berkaitan dengan posisi bumi.

Secara praktis,

Ilmu geodesi adalah kegiatan untuk membuat gambaran permukaan bumi yang disajikan pada satu bidang datar dengan perbandinhan tertentu (peta) atau untuk membuat peta.
Survey Pemetaan adalah suatu rangkaian kegiatan dilapangan untuk mengambil data unsur-unsur permukaan bumi, baik ukuran dan bentuk bumi, maupun keterangan unsur permukaan bumi tsb, yang disajiakan pada suatu bidang datar dg perbandingan (skala) tertentu yang disebut peta.

Ada 2 Kegiatan Survey Pemetaan :
1. Survey

    Kegiatan mengambil data ukuran dan bentuk unsur-unsur permukaan bumi serta informasi atau keterangan dari unsur tersebut.

2. Pemetaan

    Proses pemindahan data permukaan bumi kepada bidang datar

    - proses perhitungan data

    - proses penyajian (penggambaran  peta)

Klasifikasi Ilmu Geodesi
1. Geodetic Surveying
Merupakan Ilmu geodesi yang mempertimbangkan Kelengkungan Bumi


* Bumi dianggap sebagai bentuk yang sebenarnya, dengan model matematis :

   - Bola

   - Ellipsoid
* Rumus / formula yang digunakan dalam geodetic surveying adalah  :

    - Bola

    - Ellipsoid


* Mencakup area yang sangat luas :

    - Bola : jika jarak pengukuran 55-100 km

    - Ellipsoid : jika jarak pengukuran >100km


* Ketelitiannya  tinggi

* Alatnya khusus
2. Plane Surveying
Merupakan Ilmu geodesi yang tidak mempertimbangkan Kelengkungan Bumi.


* Bumi dianggap sebagai bidang datar sehingga model yang digunakan adalah bidang datar.
* Rumus / formula yang digunakan dalam plane surveying adalah  : segitiga datar

* Mencakup area yang relatif kecil : ≤ 55 km

* Ketelitiannya  lebih rendah

* Alatnya juga khusus yang disesuaikan dengan ketelitian

     (Alat geodetic surveying dapat digunakan pada plane surveying, tapi alat plane surveying tidak dapat digunakan pada geodetic surveying).
 

Fungsi Survey Pemetaan :
1. Memenidahkan bentuk dan ukuran bumi dari lapangan ke bidang datarkertas” agar dapat dilakukan perencanaan teknik sipil diataskertastersebut.

2. Memindahkan rekonstruksi hasil perencanaan diatas peta ke lapangan (stading out).

Bidang Teknik Sipil yang membutuhkan Survey Pemetaan :

1. Pengukuran dan perencanaan Jalan raya (penentuan jalur, perencanaan geometris, menghitung galian timbunan dan rekonstruksi jalan)

2. Pengukuran dan perencanaan irigasi

3. Pengukuran dan perencanaan Pelabuhan dan lapangan terbang

4. Pengukuran dan perencanaan Terowongan

5. Pengukuran dan perencanaan kawasan
Azas-azas Pemetaan
Merupakan hal yang mendasar/fundamental yang perlu diketahui terhadap survey pemetaan:
1. Sistem koordinat
2. Datum
3. Sistem proyeksi peta
 
1.Sistem Koordinat
Sistem koordinat ada 2:

a. Sistem koordinat geografis

  Sistem koordinat pada permukaan bola/ellipsoid referensi

  Posisi suatu titik dinyatakan dg argumen :

    - Lintang ( L )

    - Bujur ( B )

Posisi suatu titik : A(LA,BA)

b. Sistem koordinat proyeksi

   Sistem koordinat ini merupakan sistem koordinat cartesian :

  - 2D (X,Y)

  - 3D (X,Y,Z)
2. Datum

   Adalah aturan-aturan yang dibuat untuk menentukan referensi pada peta, ellipsoid  referensi yang  digunakan untuk membuat/memproses sebuah peta
   Ukuran / bentuk bumi mana yang digunakan dalam menyajikan sebuah peta?????

-Bersel

-Helmert

-GRS ‘67

-GRS ’72

-WGS ’80

-WGS ’84 merupakan ellipsoid referensi yang digunakan di Indonesia
-dll
3. Sistem Proyeksi Peta  
   Adalah atur an-aturan yang digunakan dalam melakukan proses pemindahan data permukaan bumi (melengkung) ke bidang datar.

 

Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan diantara titik-titik dipermukaan bumi, titik-titik tersebut adalah sebagai berikut :


 Sistem UTM (Universal  Transfer Mercator
Bumi dibagi menjadi 60 zone, dimana

1 zone = 6° = 6 x 111 km = 666 km

Jadi dalam 1 zone mempunyai 1 sistem proyeksi sendiri.